Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perjalanan Sang Pencerah KH Ahmad Dahlan, Susah Payah Mendirikan Muhammadiyah

image-gnews
KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. wikipedia.org
KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 136 tahun silam atau tepatnya 1 Agustus 1868, merupakan hari kelahiran KH Ahmad Dahlan. Dia adalah pendiri Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia dengan pengikut mencapai 60 juta orang pada 2019. Selain itu, sebagai tokoh kebangkitan nasional, Ahmad Dahlan juga ditetapkan sebagai pahlawan.

Mendirikan sebuah organisasi Islam dengan paham keislaman murni di era masyarakat yang masih berpegang teguh pada takhayul, bidah, dan khurafat merupakan tantangan berat bagi Ahmad Dahlan. Dengan mendirikan Muhammadiyah, dia berusaha mengembalikan ajaran-ajaran agama sesuai Alquran dan hadis. Namun penolakan masyarakat terhadap Muhammadiyah sangat tinggi kala itu. Sebagai pimpinan organisasi, Ahmad Dahlan kerap mendapat hinaan, cacian, dan bahkan ancaman.

Kendati menghadapi sejumlah aral, Nur Khozin dan Isnudi dalam buku KH Ahmad Dahlan (1868 – 1923) mengungkapkan, Ahmad Dahlan berhasil melakukan gerakan pembaharuan dalam bidang agama, pendidikan, sosial dan budaya melalui organisasi Muhammadiyah. Dedikasinya dalam melakukan pembaharuan sukses mengubah pandangan masyarakat terhadap gagasan-gagasan barunya. Mereka yang semula menolak, perlahan-lahan mulai menerima dan mengikuti paham keislaman sebagaimana menurut Alquran dan hadis.

Mengutip dari buku Riwayat Hidup KHA Dahlan (1968) oleh Junus Salam, Ahmad Dahlan lahir di Kampung Kauman, Yogyakarta. Nama lahirnya adalah Muhammad Darwis. Putra pasangan Kiai Haji Abu Bakar bin Haji Sulaiman dengan Siti Aminah binti Kiai Haji Ibrahim ini ternyata merupakan keturunan Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik. Sunan Gresik merupakan seorang Wali Songo, yang dianggap yang pertama kali menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Garis keturunan tersebut didapatkan dari pihak ayah.

Adapun nasab Ahmad Dahlan hingga sampai kepada Sunan Gresik, sebagaimana dinukil dari buku Riwayat Hidup Njai Kiai Haji Ahmad Dahlan (1968) oleh HM Junus Anis, yaitu Muhammad Darwis bin Haji Abu Bakar, bin Kiai Haji Muhammad Sulaiman, bin Kiai Murtadla, bin Kiai Ilyas, bin Demang Jurang Kapindo, bin Jurang Juru Sapisan, bin Maulana Sulaiman Ki Ageng Gribig, bun Maulana Muhammad Fadlullah, bin Maulana Ainul Yaqin, bin Maulana Ishaq bin Maulana Ibrahim.

Ayah Ahmad Dahlan merupakan abdi dalem Kesultanan Yogyakarta, menjabat sebagai khatib di Masjid Gedhe yang bertugas memberikan khotbah salat Jumat secara bergiliran dengan khatib lainnya. Didik Lukman Hariri dalam buku Jejak Sang Pencerah (2010) mengungkapkan, Muhammad Darwis atau Ahmad Dahlan kecil telah terlihat sebagai anak yang cerdas dan kreatif. Dia mampu mempelajari dan memahami kitab yang diajarkan di pesantren secara mandiri.

Selanjutnya: Ahmad Dahlan merantau ke Mekah...

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

2 jam lalu

Ketua PP Muhammadiyah yang juga mantan Ketua KPK, M. Busyro Muqoddas saat kunjungi kantor Tempo di Palmerah Barat, Jakarta, Kamis, 25 Januari 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

PP Muhammadiyah belum mendapatkan balasan surat dari Jomowi soal usulan mereka mengenai pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK.


Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

3 jam lalu

Salah satu varietas anggrek yang akan dipamerkan Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT)  UGM pada Festival Anggrek Sabtu 18 Mei 2024 di Sleman. Dok.istimewa
Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.


Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

4 jam lalu

Sisi selatan Benteng Vredeburg Yogyakarta yang hampir rampung direvitalisasi pada Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.


Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

6 jam lalu

Seri prangko Buk Renteng diluncurkan di Sleman Yogyakarta Kamis (16/5). Dok. Istimewa
Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.


Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

21 jam lalu

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

Greenpeace Indonesia mengkritik rencana Menteri Bahlil Lahadilia bagi-bagi izin tambang ke Ormas keagamaan.


Bahlil akan Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Bagaimana Sikap Muhammadiyah?

1 hari lalu

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti. TEMPO/Defara
Bahlil akan Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Bagaimana Sikap Muhammadiyah?

Menteri Bahlil berencana akan bagi-bagi izin usaha pertambangan (IUP) untuk Ormas. Bagaimana sikap Muhammadiyah?


Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

1 hari lalu

Proses pemilahan sampah di TPS 3R Nitikan Kota Yogyakarta. Dok.istimewa
Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).


4 Permintaan Muhammadiyah ke Jokowi soal Pembentukan Pansel KPK

1 hari lalu

Logo Muhammadiyah. wikipedia.org
4 Permintaan Muhammadiyah ke Jokowi soal Pembentukan Pansel KPK

PP Muhammadiyah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi mengenai pembentukan Pansel KPK.


Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

2 hari lalu

Mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Eko Darmanto, seusai menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin, 22 April 2024. Eko akan disidang dalam perkara dugaan penerimaan gratifikasi sejumlah Rp.18 miliar di Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan RI.TEMPO/Imam Sukamto
Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.


Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

2 hari lalu

Petugas pantai di Gunungkidul mengobati wisatawan tersengat ubur-ubur. Dok.istimewa
Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.